Workshop Bahasa Arab Prodi PAI melibatkan 35 dosen
Dibaca: 485 kali
Bahasa arab merupakan salah satu bahasa yang mestinya tidak asing lagi bagi umat muslim, karena dalam kenyataannya setiap muslim selalu berinteraksi dengan bahasa arab dalam kehidupan sehari-harinya. Misalnya ketika sholat, baca Al-Qur’an, dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya ritual selalu menggunakan bahasa arab. Hal ini dilakukan sejak anak-anak sampai usia tua. Interaksi dengan kosakata Arab ini sesungguhnya merupakan modal untuk dapat membaca, berbicara, dan menulis dengan Bahasa arab.
Akan sangat aneh ketika kenyataannya seperti ilustrasi tersebut, justru bahasa arab menjadi bahasa yang justru tidak dimengerti dan asing bagi umat Islam. Artinya bahwa telah terjadi sesuatu yang dapat dikatakan “something error” selama ini. Apalagi jika hal tersebut terjadi bagi seorang santri dan mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam.
Salah satu alasan penting ini, Prodi PAI Fak. Agama Islam mengadakan Workshop Peningkatan akademik dosen bahasa arab. Kegiatan workshop yang digelar pada tanggal 26-28 Januari 2013 ini mengahdirkan tiga pemateri, yang salah satunya adalah Prof. Dr. Husein Aziz, M.Ag (salah satu Guru Besar dan Direktur Bahasa arab program Pasca sarjana IAIN Sunan Ampel surabaya). Pada awal penyampaian materinya, Prof. Husein (nama sapaan, red) menyampaikan: “mengapa harus memahami dan dapat mengaplikasikan bahasa arab? Karena bahasa arab merupakan bahasa yang dipilih Tuhan dalam kitab suci Al-Qur’an. Wujud kecintaan umat Islam pada Al-Qur’an semestiya tidak dibatasi pada kemampuan baca, tetapi mengerti bahkan mampu menafsirkannya”. Lebih lanjut menurut beliau, “Karena al-Qur’an merupakan pedoman hidup yang paling utama bagi umat Islam. Termasuk pentingnya bahasa arab, dalam rangka untuk dapat berinteraksi dengan karya-karya ulama’ salaf maupun modern yang nota bene dalam penulisannya menggunakan bahasa Arab. Sehingga kemampuan dalam bahasa arab menjadi faktor penting dalam memperluas khasanah keilmuan Islam”.
Ketua panitia kegiatan Dedi Haryono mengatakan “bahwa model pembelajaran bahasa arab selama ini, baik dipesantren, sekolah, maupun perguruan tinggi lebih berorientasi pada penguasaan tata bahasa, bahkan acapkali pembelajaran bahasa arab terjebak pada tata bahasa, sehingga kemampuannya terbatas menghafal dan memahami kaidah-kaidah kebahasaan, seperti nahwu dan sorrof”. Lebih lanjut dikatakannya, “Sehingga pada tataran praktis seperti membaca, berbicara dan bahkan menulis tidak cukup kemampuan untuk melakukannya. Model pembelajaran yang seperti ini, penting untuk menjadi bahan evaluasi, demi peningkatan efektifitas dan tercapainya tujuan belajar”.
Persoalan model pembelajaran bahasa arab selama ini, menjadi salah agenda dalam kegiatan workshop tersebut, sebanyak 35 peserta yang terdiri dari dosen melakukan diskusi dalam rangka mengembangkan model yang tepat dalam pembelajaran bahasa Arab, termasuk di Universitas Islam madura yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Islam. Diharapkan bahwa dengan kegiatan workshop “Pengembangan Akademik Dosen Bahasa Arab Di Lingkungan Prodi PAI Fakultas Agama Islam Universitas Islam Madura” dapat merubah cara belajar bahasa arab lebih efektif dan menjadi perbaikan bagi pembelajaran bahasa arab ke depan. (29/01/13).