Senin, 04 Maret 2013 - 11:42:28 WIB
Mahasiswa Bisa Habiskan Waktu di Laboratorium
Dibaca: 85 kali

Tuntutan mengembangkan diri se­bagai tenaga ahli siap pakai membuat mahasiswa Polines menja­uhi kata malas. Waktu mereka pun dihabiskan di berbagai laboratorium yang tersebar di kampus seluas sekitar 11 hektare tersebut.

Menurut Kepala Unit Pengem­bangan dan Kerjasama (UPKS) Edi Wijayanto SE MSi, ruangan untuk praktik mahasiswa mencakup ruangan komputer (962,7 m2), laboratorium umum (6.739,58 m2), ruangan bengkel (2.806, 3 m2), ruangan gambar atau studio (520,83), ruangan seminar (840,85 m2) dan ruangan perpustakaan (677,28 m2).

“Perkuliahan teknik menuntut praktik lebih ba­nyak dari teori. Itu menuntut pembangunan ber­bagai laboratorium,” tuturnya kepada Suara Merdeka.

Laboratorium dimanfaatkan ri­buan mahasis­wa jurusan Teknik Sipil, Tek­nik Mesin, dan Teknik Elektro dan Mahasiswa Jurusan Akun­tansi serta Administrasi Niaga.

Menaungi berbagai macam program studi, jurusan itu mencetak sarjana sains terapan (SST) dan ahli ma­dya (AMd).

Tenaga Profesional

Polines menghasilkan lulusan yang mampu melakukan tugas-tugas di industri, lembaga pemerintah atau swasta secara profesional. Mereka juga menguasai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Lu­lusan Polines dituntut untuk dapat bekerja dengan ketepatan waktu, ukur­an, dan aturan.

Hingga April 2012, tercatat lulusan Polines mencapai 20.650 orang. Mereka terdiri atas alumnus berbagai program studi.

Sesuai dengan SK Menteri Pen­didikan dan Kebudayaan RI Nomor: 175/O/1997 tanggal 6 Agustus 1997 tentang kemandirian Politeknik Ne­geri di seluruh Indonesia, Poli­teknik Uni­versitas Diponegoro dinyatakan man­diri dan berubah nama menjadi Polines.

Semula hanya menerima 200 mahasiswa setiap tahun, saat ini Polines merekrut 1.600 mahasiswa. Selain mahasiswa yang mendapat gemblengan praktikum, kualitas dosen juga terus digenjot.

Dosennya pun rata-rata sudah memiliki sertifikat kompetensi dan menjadi pakar di bidang masing-ma­sing.

Sumber: Suara Merdeka.com