Rabu, 22 Mei 2013 - 12:34:17 WIB
Kurikulum 2013 Hilangkan Peran Pancasila
Dibaca: 508 kali

Kurikulum pendidikan di Indonesia tidak bisa dibuat dengan main-main karena menyangkut masa depan seluruh anak bangsa. Sayangnya, kurikulum 2013 yang rencananya diterapkan pada tahun ajaran mendatang masih menyisakan banyak tanda tanya.

Demikian diungkapkan Pengamat Pendidikan Wuryadi pada Sarasehan Pancasila II “Strategi Implementasi Kurikulum 2013: Tantangan, Hambatan, Gangguan, Ancaman dan Peluangnya Dalam Upaya Penguatan Pancasila” di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Dia menyebut, salah satu kekurangan yang tampak jelas dari dokumen kurikulum 2013 adalah tidak terlihat semangat ke-Indonesiaan karena mengesampingkan Pancasila sebagai salah satu karakter dasar bangsa Indonesia. “Saya lihat hanya menitikberatkan pada Sisdiknas dan menghilangkan peran Pancasila sebagai salah satu karakter dasar bangsa kita,” kata Wuryadi, seperti dilansir oleh Okezone, Selasa (21/5/2013).

Selain itu, lanjutnya, kurikulum 2013 dinilai juga tidak melibatkan komponen utama pendidikan, yaitu guru. Guru dan sekolah lebih banyak didudukan sebagai pelaksana dari kurikulum tersebut. Kondisi ini sekaligus menunjukkan kurikulum 2013 masih bersifat sentralistik.

“Memang tidak sentralistik mutlak. Tapi ini bisa membawa kelemahan dan ketidakefektifan dalam kerangka ke-Bhinekaan,” papar peneliti Pusat Studi Pancasila UGM itu.

Meski demikian, Wuryadi sepakat adanya dinamisasi kurikulum. Namun, dinamisasi kurikulum tersebut diharapkan memperhatikan kebutuhan dasar bangsa, yaitu kebutuhan bangsa dan budaya, kebutuhan subyek didik, kebutuhan lembaga yang mendidik dan pemerintah serta kebutuhan atas ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Jangan lupa. Pendidikan itu sebagai alat perjuangan dan bukan semata-mata untuk menyiapkan pembentukan tenaga kerja atau juara sebuah kompetisi,” tegas Wuryadi. (ade)

Sumber: Okezone.com