Ribuan Penerima Beasiswa Kemendikbud Terancam DO
Dibaca: 129 kali
Forum Mahasiswa Penerima Beasiswa Kemendikbud (FMPBK) mendesak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk segera mencairkan anggaran beasiswa yang berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ketua FMPBK Sudiyatmiko mengatakan, semestinya Kemenkeu bersikap proporsional terkait dengan pemblokiran anggaran Kemendikbud sebesar Rp62,1 triliun. "Program beasiswa di Kemendikbud semestinya tidak diblokir karena manfaat dan tujuannya jelas. Akibat pemblokiran ini, ribuan penerima beasiswa terancam drop out," ujar Sudiyatmiko, yang tercatat sebagai penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud, melalui siaran persnya kepada Okezone, di Jakarta, Kamis (7/3/2013).
Menurut mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini, terdapat ribuan penerima beasiswa dari Kemendikbud yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan ragam profesi. "Mereka ada yang berprofesi sebagai dosen, pegawai negeri sipil (PNS), aktivis, jurnalis, dan lain-lain," tambah Sudiyatmiko mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu.
Sudiyatmiko mengimbuh, proses seleksi dalam penerimaan beasiswa di Kemendikbud dilakukan secara selektif dan kompetitif. Dia menjamin, proses penerimaan beasiswa dilakukan secara transparan dan akuntabel. "Merujuk pengalaman kami, proses seleksi beasiswa cukup ketat, transpran dan akuntabel. Jadi tidak ada praktik kongkalingkong anggaran," Miko menegaskan.
Sebagaimana diketahui, Kemenkeu memblokir anggaran Kemendikbud sebesar Rp 62,1 triliun atau 84,9 persen. Pemblokiran tersebut dilakukan karena dari 10 program kerja yang diajukan, hanya satu yang alokasi anggarannya jelas. Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo menjelaskan, kementeriannya akan mengkaji kembali postur anggaran Kemendikbud dan bakal ditindaklanjuti dalam pembahasan dengan Komisi X DPR. Menkeu menyebut, total anggaran Kemendikbud sebesar Rp 73,1 triliun masih perlu dibahas kembali secara menyeluruh, lantaran ada sembilan program kerja yang belum jelas peruntukannya karena sering berubah-ubah.
Sumber: Okesone.com